Widgets

Posted by : Unknown Jumat, 09 Agustus 2013




"Berapa sih, biaya transportasi ke Lombok?" tanya teman-teman saya suatu hari. Pertanyaan  seperti ini kerap kali muncul di sela-sela seruputan kopi, atupun di chatingan Facebook.

Pertanyaan seperti itu, seringkali saya jawab seperti ini. "Tergantung style perjalanan anda. Mau gaya ransel atau gaya koper?"

Tentu saja sungguh mudah untuk melakukan perjalanan dengan gaya koper, dan tentunya pelancong membutuhkan uang yang cukup untuk membeli tiket pesawat. Bahkan para backpacker yang lebih gaek. Mampu memberikan trick n tips berburu tiket promo yang lebih yahud daripada saya.

Tapi bagi pembaca yang mengharapkan informasi rute Overland menuju pulau Lombok. Anda bisa mencoba rute mudik saya dari Jawa-Lombok yang terbukti masih paling mudah dan cukup murah, dan  sudah sering kali saya pakai sebagai rute mudik selama bertahun-tahun.

1. Yang perlu anda lakukan adalah. Anda harus naik kereta api ekonomi menuju ke Stasiun paling ujung timur pulau Jawa. Di Banyuwangi. Di manapun titik keberangkatan anda. (Saya berangkat dari Malang-Banyuwangi dengan harga tiket Rp. 56.000 pasca kenaikan tarif KA ekonomi jarak jauh April 2013)

2. Sesampainya di Stasiun Banyuwangi Baru. Berjalanlah menuju ke arah timur menuju pelabuhan Ketapang. Waktu tempuh stasiun-pelabuhan dengan berjalan kaki hanya 15 menit saja.

3. Membayar tiket penyebrangan Jawa-Bali seharga Rp. 6.000

4. Sesampainya di Gilimanuk, dan setelah lolos dari pemeriksaan KTP. Carilah bus trayek (biasanya saya pakai Buana Raya) Gilmanuk-Padang Bay. Ongkosnya Rp. 45.000.

5. Sesampainya di Padang Bay. Anda bisa membeli tiket penyebrangan Bali-Lombok seharga Rp. 36.000

Maka setelah +- 5 jam perjalanan laut. Anda akan menginjakan kaki di pelabuhan Lembar. Di tanah Bumi Gora, yang semakin hari semakin dicari oleh pelancong dari seluruh penjuru dunia.

Backpacking ke Lombok sebenarnya seperti belajar backpacking ke daerah Indonesia timur lainnya. Walau pulau Lombok dipersiapkan untuk menjadi Bali ke-2. Namun jujur sumber daya manusia di daerah Lombok masih belum siap untuk menjadi tuan rumah yang ramah.

Paradigma masyarakat di Lombok. Masih menganggap pelancong sebagai sapi perah yang harus segera diperas sejak kunjungan pertama. Tidak heran jika beberapa rekan Saya, sempat tertipu sopir angkot di Lembar Februari 2013 yang lalu. Bahkan Saya yang ingin membuktikannya dengan "berlagak" backpacker dari Jawa pun, berhasil mereka peras. Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan premanisme yang merugikan anda. Tawarlah jasa transportasi setengah harga. Karena harga yang di tawarkan biasanya dua hingga tiga kali lipat dari harga yang sesungguhnya. Namun cobalah untuk menawar dengan sopan, sabar, dan jujur dengan keadaan keuangan anda. Bila diperlukan, tunjukkan sikap tegas anda jika anda merasa dirugikan.

Ingat perjalanan sesungguhnya adalah proses memahami karakter, lingkungan dan cara hidup manusia. Nikmatilah semuanya sebagai bumbu-bumbu cerita yang tanpanya. Perjalanan anda seperti hambar kekurangan garam. Semoga informasi sedikit ini memberikan sedikit gambaran dan manfaat bagi anda. Selamat mencoba bertualang.

Comments
1 Comments

{ 1 komentar ... read them below or add one }

  1. wahhh pengen nyoba kak, tapi saya rencana kesana single trip. aman gak ya kira2 kak ?

    BalasHapus

berlangganan

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © ESCAPE - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -