- Back to Home »
- sharing »
- Ilmu Packing Dari Gunung
Posted by :
Unknown
Selasa, 27 Agustus 2013
Menyandang ransel besar setinggi hampir satu meter, bagi beberapa orang. Terutama bagi backpacker memang terlihat cool. Namun sesunguhnya hal tersebut akan sangat membebani pejalan. Jika tidak diikuti oleh pengetahuan packing yang baik dan benar.
Pengetahuan cara packing
ransel ini memang disimpan cukup lama
oleh sebagian orang. Dikonsumsi secara eksklusif hanya oleh para pecinta alam.
Sebagai ilmu dasar mountainerring. Bahkan
pendaki pecinta alam yang paling newbe
sekalipun mengetahui seni menyusun ransel besar yang seringkali disebut carier, atau keril tersebut. Agar ringan
dan efisien saat dibawa berkelana.
Tidak ada salahnya, walau bukan pendaki, dan hanya berstatus
backpacker. Ilmu berguna tersebut kita adaptasikan. Untuk bekal perjalanan kita
mengarungi perjalanan yang panjang.
Solo trekking With My Rucksack
Saya ingat, ketika Saya membawa teman-teman pendaki pemula
ke Semeru beberapa waktu lalu. Hampir bisa dipastikan, carier mereka justru menghambat perjalanan. Hal itu disebabkan oleh
beban bertumpu pada posisi yang salah. Tidak hanya itu, Saya pun sempat bertemu
dengan seorang backpacker asal Australia di Bromo, yang sedang melakukan
perjalanan dua minggu berkeliling Indonesia. Kami pun saling membandingkan
berat beban carier masing-masing. Carier kapasitas 80 liter milik si bule Ausie itupun bagaikan batu yang
membebani punggung saya. Saat saya mencoba menggendongnya. Padahal pemiliknya
mengaku Cuma menjejalkan pakaian seperlunya saja.
Membawa barang berlebihan yang tidak efisien, sering kali
kita lakukan dalam perjalanan. Seluruh barang seakan perlu untuk dijejalkan ke
dalam ransel. Padahal cukuplah dengan membawa pakaian 4-5 potong untuk waktu
perjalanan selama 1-2 minggu. Yakinlah, bahwa kita sedang melakukan perjalanan.
Bukan sedang berkeliling menjadi salesmen
ke tempat orang bukan?
Dengan membawa pakaian secukupnya, kita bisa memberi ruang yang
cukup untuk peralatan atau barang lain yang lebih berguna.
Untuk keperluan pendakian gunung-gunung di Indonesia dengan
ketinggan 2000-3000 Mdpl, yang membutuhkan waktu mendaki rata-rata 3-4 hari.
Cukuplah dengan membawa pakaian seperti ini:
1.
1-2 potong Baju ganti
2.
1-2 potong celana ganti
3.
2 buah kaos kaki
4.
1 sendal gunung
5.
1 buah jaket (waterproof/windproof)
Khusus untuk pendakian. Saya menyarankan untuk membawa
perbekalan logistik secukupnya. Jika dalam pengalaman Saya mendaki gunung
selama 3-4 hari. Komposisi logistik yang sekiranya cukup untuk satu orang
seperti ini:
1.
1-2 kg beras
2.
Seperempat botol minyak goreng
3.
Sayur mayur seperti wortel, kubis, brokoli
(sesuai selera)*
4.
Air mineral 1,5 liter dua botol (sesuai
kondisi)**
5.
Sarden/kornet/sosis/bakso instan. (pilih salah
satu)
6.
Mie instan 1-2 bungkus
7.
Bumbu dapur, kecap, saos, dan sambal saset.
Packing Style
Mengepak barang ke dalam Ransel dengan komposisi yang benar
akanmenyebabkan beban jatuh dan bertumpu di pundak. Sehingga langkah kaki akan
menjadi lebih ringan. Sehingga barang disusun dari yang paling ringan di dasar
carier, hingga beban bawaan yang terberat di bagian tengah dan atas.
Ada dua mazhab besar dalam gaya mengepak barang bagi pendaki
gunung.
1.
Mazhab Matras di dalam Carier
2.
Mazhab Matras di luar Carier
Kelebihan mazhab matras dijadikan rangka utama dalam
kompartemen carier adalah.
1.
Carier akan membentuk bulatan sempurna
2.
Matras terlindung dari air dan debu
3.
Barang bisa di susun dengan lebih rapi
Kekurangannya, ruang akan menjadi lebih terbatas sehingga
mempengaruhi jumlah barang yang bisa dimasukan ke dalam Carier.
Kelebihan mazhab matras dibiarkan di luar Carier adalah. Ruang kompartemen akan
menjadi lebih luas, dan banyak barang yang bisa dimuat ke dalam Carier. Namun jika anda belum mahir
mengepak barang, Carier terlihat tidak rapi, Matras akan mudah tertinggal, atau
terjatuh. Dengan mengeluarkan matras dari Carier.
Menyusun barang di dalam Carier yang tidak berangka Matras membutuhkan
kejelian dan penempatan posisi yang pas pula.
Aplikasinya Dalam Perjalanan Ala Backpacker
Seni mengepak barang ala trekker ini, bisa diterapkan juga dalam perjalanan panjang
ala backpacker. Bayangkan, jika anda berkelana ke tempat terpencil demi mencari
surga dunia. Sering kali kita harus berjalan kaki cukup jauh hingga menemukan
transportasi atau tumpangan. Barang-barang seperti Sleeping bag, Tenda, Matras,
dan Trangia juga berguna saat tidak menemukan akomodasi di destinasi tujuan
kita. Atau bagi backpacker yang senang menghemat dana, membawa tenda dan
perlengkapan hiking semasa backpacker. Bisa lebih murah daripada harus setiap
saat mengeluarkan dana untuk homstay dan restaurant.
Berkemah di bibir pantai pulau terpencil, bukankah sebuah petualangan yang seru kawan?
10 Comments
Nice share (y)
BalasHapusOptimasi packing memang diperlukan...asas fungsi, praktis juga estetika....
terimakasih, , , sebenarnya saya semula ragu buat sharing beginian. Tapi melihat akhir-akhir ini dunia "persilatan" di Indonesia baik yang naik dan turun gunung ha ha ha. semakin ramai. akhirnya yah saya sharing tips seperti ini. sepele tapi di lapangan. ppacking memacking ini sering jadi masalah
HapusKeren mas!!!tapi saya tipe orang yg sedia payung,jas hujan,handuk sbelum hujan,alias rempong bw barang bwaan hihihi biar ngetrip aman!buku bacaan,tranggia,sleeping bag,lampu emergency,nesting,jacket bulu,P3K,toiletris kudu dijejalin dlm carrier 65lt :D
BalasHapussaya cuma mau kasih satu saran ke kamu, cuma agak sedikit sensitif
HapusSip kali Mas, tipsnya. Emg kadang yg bermasalah kalo mau traveling tu tentang barang bawaan yg malah bisa mengganggu traveling itu sendiri.. :D
BalasHapushe he he , , ,rempong yah? he he he
HapusHeee bang, mohon maaf lahir batin yaaa, kapan nanjak lagi nih ? Kangen mas dani yang selalu nyanyi iwan fals di tengah hutan :D
BalasHapushe he he, ,, iya nih belum ada waktu luang, , , kepengen sih nyari gunung yang sepi aja, biar nyanyinya tambah membahana, , , :D
Hapussipp , bagus :D
BalasHapusIJIN SHARE YA
oke mbak silahkan, thank you :)
Hapus