Widgets

Posted by : Unknown Kamis, 22 Mei 2014

Saya punya 2 buku berjudul sama : Negeri Pala. Saya punya dua karena kesalahan teknis pengiriman. Syukurnya masalah tersebut tidak merugikan kedua belah pihak, dan dapat diselesaikan dengan adil. Pengarang buku sekaligus yang mengirimi saya buku ini, mengamanahkan (menitipkan kepercayaan) kepada saya untuk menghibahkan salah satu buku tersebut, agar lebih bermanfaat.

Awalnya saya berniat untuk memberikannya ke perpustakaan sekolah menengah atas di sebuah daerah. Tapi, saya takut buku sebagus ini hanya jadi debu di tengah tumpukan buku lainnya. Saya takut ia terpojokkan di sudut ruangan dingin yang sepi itu.

Intinya saya ingin buku ini memiliki kisah perjalanannya sendiri. Saya akan meminjamkan buku ini ke seseorang pilihan. Lalu orang pertama yang mendapatkan pinjaman dari saya wajib meminjamkan buku ini ke orang lain  (entah dengan cara yang sama seperti saya, atau dengan cara lain, saya tidak perduli). Begitu terus sehingga buku ini menyebrang, terbang, bebas menemui teman-teman barunya, menemui para pembaca-pembacanya, menginspirasi orang-orang sampai matanya berkaca-kaca. Perlu diketahui, saking pentingnya arti buku ini bagi saya dan komitmen yang saya buat. Buku inilah satu-satunya buku yang saya bawa merantau dari sekian banyak koleksi saya di kampung halaman.

Tentang Negeri Pala :
Buku ini adalah memoar perjalanan Ary Amhir (sang penulis buku). Perjalanannya tidak biasa, karena dia seorang wanita bertubuh kecil, sendirian, dan sakit (semoga sekarang sudah sembuh total). Ini bukan tentang buku pelesiran. Perjalanannya tidak menggunakan pesawat dari bandara ke bandara, atau tidak menceritakan keseruan berburu tiket promo dan menginap di rumah kenalan rekan traveler dari situs couch surfing. Ini tentang romansa perjalanan melintasi lautan Indonesia dengan kapal fery, menuju keterpencilan. Sebuah tempat yang bagi kita (yang tinggal di kota), layak disebut sebagai tempat di mana waktu selama satu dekade masih berputar. 

Di tempat terpencil itulah dahulu perhatian dunia sempat tercuri. Tempat yang diperebutkan negara-negara asing. Tempat legendaris yang disebut-sebut dalam literatur sejarah eropa klasik dengan nama “Spicy Island”. Pulau satu-satunya di dunia yang tanahnya paling cocok ditumbuhi pohon berbuah emas, Pala.

Kisah-kisah dalam buku Negeri Pala ditulis dengan sangat baik. Kata-katanya mengalir, sederhana, namun mengena. Ary berhasil merekam, merangkum, dan menghirup kehidupan “Negeri Pala” masa kini. Negeri yang terlupakan, termarginalkan, dan hampir-hampir terisolasi. Tapi itulah gambaran lapangan Republik ini bukan? Semakin ke timur, Indonesia semakin indah, tapi penuh dengan ironi. Tapi bukan Ary namanya jika menulis dengan nada pesimistis. Gaya optimisme dalam tulisan Ary justru dengan rendah diri, ia umbar dengan sebutan “Kisah-kisah tidak penting”. Hahaha, , ,

Buku ini termasuk langka karena tidak dijual di toko buku. Walaupun tidak dijual bebas di toko buku, penulis dan isi bukunya bukan sembarangan (menurut saya dan sedikit orang yang membaca buku yang sama). Alasan personal penulis, tentang mengapa buku sebaik ini tidak diterbitkan penerbit major? Karena ia berpendapat, buku-buku seperti ini akan mahal harganya jika diterbitkan penerbit major. Takutnya nanti nggak ada yang mau beli = nggak ada yang baca. Oleh karena itulah karya-karya terbaiknya sampai saat ini masih ia distribusikan sendiri dengan sistem POD. anda dapat pesan karya-karyanya langsung lewat penulisnya.

Misi, dan Ketentuan Lomba
Tidak ada monitoring yang saya terapkan untuk mendeteksi perjalanan buku ini nantinya. Ini murni membutuhkan kejujuran dan keiklasan si peminjam terakhir. Kalaupun buku ini nantinya tidak berjalan/dipinjamkan lagi. Itu tanggung jawab peminjam terakhir dan urusan tanggung jawab, biarlah nanti menjadi urusan antara sang peminjam terakhir dan Tuhannya.

Nah! Jika anda tertarik meminjam buku ini, yakinkan saya bahwa anda adalah orang yang tepat. Dengan cara mengirim tulisan terbaik anda bertemakan "Arti Perjalanan Dalam Hidupku" ke escapetravellingadventure@gmail.com . Kirim tulisan dengan format word dokumen yang dilampirkan (attachment). Disertai nama, alamat, dan personal blog/website anda (Jika ada). Kirim dengan subjek : Negeri Pala paling lambat tanggal 29 Mei 2014 pukul 12:00 WIB

Tulisan yang dikirim tidak melulu artikel perjalanan, karena saya percaya bahwa tidak semua orang pernah berkelana. Saya ingin melihat karya orisinal anda. Sebuah tulisan yang tidak pernah dipublikasikan sebelumnya (online/cetak), bukan karya terjemahan, ataupun hasil dari plagiatisme. Jika tidak keberatan, nantinya saya akan memuat tulisan pemenang ke dalam blog saya yang masih sangat hijau ini.

Anda bebas menulis dengan gaya bahasa yang anda sukai, genre bebas fiksi/non fiksi. Yang akan menilai tulisan anda nantinya, adalah saya sendiri. Penilaiannya akan saya usahakan seobjektif mungkin. Poin yang ingin saya lihat adalah, bagaimana anda menulis dengan “hati”. Karena saya percaya Arti Perjalanan Dalam Hidupku, adalah ketika anda melihat segalanya dengan hati. Terima Kasih Sebelumnya J

Mengenal lebih jauh buku Negeri Pala dengan mengklik link di bawah ini : http://othervisions.wordpress.com/2012/11/12/negeri-pala-buku-baru-saya/


Penulis buku Negeri Pala juga menulis buku :

 

1. 30 Hari Keliling Sumatra.

2. TKI Di Malaysia, Indonesia yang Bukan Indonesia.


3. Lelaki Dari Samatoa.

Comments
2 Comments

{ 2 komentar ... read them below or Comment }

berlangganan

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © ESCAPE - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -