Widgets

Posted by : Unknown Senin, 19 Januari 2015

(Published&Edited:Indonesiakaya.com)

Akbar, Joko, Jane, Lida, Prama, Septi dan Yeni tak sabar lagi menunggu hujan reda. Sedari tiba di Dieng, tepatnya di Desa Patak Banteng, hujan memang tak henti menerpa. Akan tetapi niat sudah dipatri dari jauh-jauh hari dan ketika cuaca mereka rasa sudah cukup aman, ketujuh pendaki itu siap menjajal tanjakan menuju puncak Prau. Sayang rasanya jika pendakian kali ini gagal, sebab sudah jauh-jauh hari mereka berencana ke Jawa Tengah, apalagi mereka datang dari Jakarta, Surabaya dan Malang. Sulit membayangkan untuk menyurutkan semangat bertualang mereka yang menyala-nyala kala itu.

Ketika hujan deras kian melemah menjadi gerimis dan perlahan sirna menyisakan mendung. Ketujuh orang tersebut bersama tim liputan indonesiakaya.com pun langsung bersiap-siap untuk memulai pendakian. Tak hanya kelompok Joko saja yang memulai petualangan pada pukul 15.00 WIB lewat sedikit itu, kelompok lain yang berasal dari Jakarta dan kota-kota lain pun turut berangkat saat cuaca mulai mendukung. Setelah melakukan registrasi di basecamp Patak Banteng dan membayar tiket masuk sebesar Rp. 8,000 per kepala, mereka berdoa sejenak untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju puncak setinggi 2565 meter dari permukaan laut tersebut.

Dataran Tinggi Dieng memang dikenal sebagai daerah pegunungan dan Gunung Prau merupakan satu dari sekian banyak puncak gunung di Dataran Tinggi Dieng yang kian menjadi primadona baru di antara para pendaki, pecinta alam dan petualang dari berbagai kota-kota besar khususnya di pulau Jawa. Beberapa pendaki dari Jakarta bahkan mengaku lebih memilih untuk mendaki Gunung Prau sebagai pengisi akhir pekan mereka, daripada ke Gunung Gede atau Gunung Pangrango yang notabene jaraknya lebih dekat dari ibu kota.

Di waktu akhir pekan, puluhan hingga ratusan pendaki rela jauh-jauh mengunjungi Gunung Prau yang tepat berada di perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ini. Puncak Gunung Prau sendiri menjanjikan panorama yang sedikit berbeda dari gunung-gunung yang lainnya. Dari sana, pendaki bisa menyaksikan bagaimana Dataran Tinggi Dieng diapit betul oleh deretan pegunungan seperti, Sindoro, Sumbing, Sikunir dan lain-lain. Satu hal yang lebih menarik lagi ialah, salah satu jalur menuju puncak Prau memang memiliki panorama layaknya deretan bukit di lembah Teletubbies.

Bagi Joko dan kawan-kawan, keindahan bukanlah tujuan utama yang mereka cari dari pendakian Prau kali ini. Keinginan yang kuat untuk mengembara dan menyambangi gunung baru merupakan alasan mereka melakukan pendakian kali ini. Petualangan mereka kali ini bisa dikatakan sebagai reuni sembari mengingat-ingat pertemuan pertama mereka di puncak Anjani, Gunung Rinjani, NTB, beberapa waktu silam. Saat itulah jalinan persahabatan mereka terjalin dan kisah semacam ini memang tak jarang terjadi di kalangan para pecinta petualangan.

Jalur Patak Banteng yang mereka pilih pun merupakan jalur singkat yang cukup menantang dengan kontur menanjak hampir tanpa jeda. Bagi Joko dan kawan-kawan, jalur yang terdiri dari tiga pos itu mengingatkan mereka pada pendakian-pendakian lain yang selama ini pernah mereka lakukan di gunung-gunung lain di Indonesia. Rutenya sendiri menawarkan beragam warna lingkungan mulai dari, petak-petak kebun sayur penduduk, hutan pinus hingga bukit-bukit savana yang semakin cantik dihiasi hamparan bunga-bunga daisy kecil-kecil.

Pendakian mereka pun terbilang cukup lancar dan sesuai dengan rencana awal. Tiga jam perjalanan dari basecamp Patak Banteng hingga ke puncak Prau dipenuhi canda dan tawa. Jalur menanjak dan liat pun sukses didaki hingga menuju puncak. Kekompakan tim pun diuji, apalagi separuh dari mereka merupakan pendaki wanita. Namun tak satupun anggota tim yang tertinggal dan semuanya selamat sampai tujuan walau sesekali sisa-sisa hujan dan gigitan kabut yang dingin menerpa sepanjang perjalanan. Letih dan peluh pun terbayarkan dengan segala cerita petualangan dan keindahan menuju Gunung Prau.

Comments
9 Comments

{ 9 komentar ... read them below or Comment }

  1. Keren om..akhirnya nulis lagi ya. :)

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Ha ha ha ha,,, mendadak banget mas Rifqy. Piye kabare?

      Hapus
  3. Thanks untuk artikelnya Mas, mudah2an dengan semakin padatnya pendakian, keasrian Gunung Prau tetap terjaga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga teman-teman penduduk lokal tidak terbuai dengan keuntungan semata. Lestari

      Hapus
  4. setahun lalu pernah kesana, kangen dengan dinginya

    BalasHapus

berlangganan

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © ESCAPE - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -