- Back to Home »
- heritage , interresting point »
- Mengunjungi Masjid Jin Turen
Posted by :
Unknown
Minggu, 25 Agustus 2013
Setelah menyusuri jalan beraspal, dan mengubek-ubek gang kecil selebar 3 meter di sebuah desa nun jauh di sebelah selatan Kota Malang. Bangunan tersebutpun memberikan Impresi pertamanya kepada escaperzz.
Sebuah kubah
tidak biasa menarik perhatian escaperzz kala itu. Karena jika sebagian besar bangunan masjid maupun pondok pesantren
pada umumnya berkubah dengan bentuk dome. Bangunan yang satu ini menawarkan konsep
berbeda.
Kubahnya
berbentuk bangunan yang hampir mengerucut. Di pucuk atapnya yang terlihat aneh
itu pun bukan ornamen bulan dan bintang yang disisipkan, namun sebongkah
miniatur batu alam yang terbuat dari campuran semen dan fiber. Escaperrzz semakin
tenggelam dalam fantasi, dan semakin membuat escaperrzz ingin tahu tentang sejarah terbentuknya
masjid -yang kabarnya tiba-tiba muncul dalam semalam- ini.
Pondok Pesantren Salafiyah
Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah, adalah nama kompleks pesantren yang bersembunyi di balik gang desa
Sanan Rejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang itu. Bangunan yang berdiri di atas
lahan seluas 4 hektar tersebut pada dasarnya, bukanlah sebuah masjid, namun
kompleks pondok pesantren islam aliran Salafiyah.
Penduduk lokal maupun setiap
orang yang mendengar kabarnya, seringkali salah menerima informasi, bahwa
bangunan tersebut adalah sebuah masjid.
“Oh
masjid yang kabarnya dibangun jin itu?”, kata seorang pemilik toko di daerah Turen
yang sempat escaperrzz tanyai, ketika sempat tersesat saat mencari-cari keberadaan masjid terkenal tersebut.
Setelah menaruh
kendaraan di tempat parkir. Escaperrzz tidak henti-hentinya menatap takjub bangunan
luas tersebut. Indra pengelihatan escaperrzz mulai meneliti setiap inci bangunan dan
mencoba menganalisis lebih jauh. Lalu setelah mengamatinya agak lama. Escaperrzz yakin
bangunan ini bukan buatan jin, tapi murni buah karya manusia.
Bangunan yang
hampir seluruh tubuhnya diselimuti oleh kaligrafi berwarna biru putih itupun kelihatannya
belum selesai dibangun secara keseluruhan. Di beberapa bagian, masih ada terlihat
besi-besi beton yang mencuat tak karuan, sebagai pertanda bahwa proses pembangunannya
masih berjalan.
Memasuki
ruangan demi ruangan masjid yang saat itu ramai oleh pengunjung, semakin
terheran-heranlah escaperrzz dengan segala isinya. Bangunan yang terdiri dari 9 lantai
ini benar-benar unik. Secara penataan interior serta fungsi ruangan, sangat
berbeda dengan lazimnya sebuah pondok pesantren. Jika ruangan, masjid, maupun
area pesantren pada umumnya merupakan sebuah area pondok (asrama) tempat santri
(murid pesantren) selama beberapa waktu tinggal, dilengkapi dengan ruang-ruang
kelas tempat santri belajar, dan beraktifitas.
Pondok
pesantren yang satu ini lain dari pada yang lain. Ketika memasuki bangunan
utamanya, pengunjung akan merasa seperti dibawa masuk ke dalam istana ala timur-tengah. Karena begitu kentalnya arsitektur gaya persia mempengaruhi interior bangunan ini. hal tersebut menguatkan
kesan ajaib yang sudah terpatri dalam cerita dan kabar yang telah didengar orang sebelumnya.
Di lantai
pertama. Tembok-tembok masih dengan serunya bersolek kaligrafi cetak timbul
yang indah sebagai ornamen pelengkap, ditingkahi pula dengan display aquarium
dengan berbagai jenis ikan air tawar yang dirawat oleh para santri. Lalu semakin escaperrzz naik ke lantai berikutnya. Escaperrzz mendapati interiornya berubah menjadi sebuah
miniatur gua lengkap dengan stalagmit. Untung bukan stalagmit alami seperti
yang biasa ditemukan di gua-gua alam yang eksotis. Jika stalagmit tersebut
asli, maka semakin percayalah saya dengan kabar bahwa bangunan ini dibangun oleh
bangsa Jin dalam semalam.
Selain
aquarium dan miniatur gua. Ruangan-ruangan pondok pesantren benar-benar didesain
sedemikian rupa, sehingga semakin memelihara rasa penasaran pengunjung, yang
mengakibatkan kami terus menaiki anak tangga ke lantai berikutnya. Ada bangunan
yang desain interiornya bergaya mandarin dengan bangku panjang tempat
pengunjung bisa bersantai. Ruangan tersebut didominasi oleh warna merah dan emas khas pecinan.
Lalu ada taman lengkap dengan gazebo beratap kubah yang indah.
Ruangan kantor
dengan furniture modern dan bermeja marmer di lantai 4. Sampai akhirnya saya tiba di
lantai teratas yang ternyata adalah sebuah shopping center. Motor
penggerak usahanya ialah para santri pondok pesantren ini. Pengunjung
bisa berbelanja souvenir, baju, hingga berbagai buku dan alat tulis di shopping
center ini.
Setelah
puas menapaki setapak demi setapak lantai-lantai yang ada di pondok pesantren
tersebut. Escaperrzz mulai mencari seseorang untuk ditanyai, agar semua rasa penasaran bisa terbayar tunai hari itu juga.
Seorang pria dengan sarung dan peci, lengkap
dengan pakaian koko sedang duduk di samping kotak amal. Escaperrzz pikir dia adalah
salah satu petugas atau bahkan mungkin santri pesantren tersebut. Tanpa tedeng
aling-aling escaperrzz ajak beliau mengobrol cukup lama.
Dari hasil
obrolan tersebut ternyata dugaanku benar, bahwa bukan bangsa jin yang membangun
bangunan megah ini. Pondok pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri ‘Asali
Fadlaailir Rahmah ini ternyata telah dibangun sejak 30 tahun yang lalu
tepatnya di tahun 1974. Rencana awal pembangunan pondok tersebut berawal dari Almaghfurlloh Romo Kyai Ahmad (KH
Ahmad Bahru Mafdlaludin Soleh). Beliau adalah pimpinan pondok pesantren Salafiyah
Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah. Setelah melakukan istikharah
(sholat minta petunjuk). Melalui
petunjuk dari Allah, beliau menerima gambaran unik tentang arsitektur bangunan
pondok pesantren yang nantinya akan beliau bangun tersebut. Sejak dibangun pada
tahun 70-an akhir, hingga sekarang pembangunan masih terus berlangsung. Dana
untuk membangun pondok pesantren tersebut berasal dari keluarga dalem
romo kyai dan para jamaahnya.
Walau meruntuhkan fantasiku tentang
cerita magis pembangunan masjid dalam semalam oleh bala bantuan para jin. Escaperrzz puas dengan kunjungan ke pondok pesantren tersebut. Tak pernah sebelumnya escaperrzz melihat sebuah pondok pesantren yang dibangun seindah pondok pesantren
tersebut, dan tak pernah escaperrzz menemukan pondok pesantren yang dikunjungi oleh banyak
orang umum selain pondok pesantren tersebut.
Biar saja pondok itu dibangun
tanpa bantuan kekuatan magis sedikitpun. Justru sebagai bagian dari hasil karya
dan karsa umat manusia. Seharusnya kita harus bangga bisa mewujudkan sesuatu sebesar pondok pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri ‘Asali
Fadlaailir Rahmah ini. Keindahannya
membawa escaperrzz dalam romansa timur-tengah yang eksotis, bahkan mampu membawa
pengunjung larut dalam fantasi keindahan seperti dalam kisah dongeng-dongeng
1001 malam.
4 Comments
ihirrr akhirnya saya bisa mengunjungi masjid tiban ini minggu lalu...
BalasHapussudah jadi semua belom ya? Ihirrr
Hapushahaha belum jadi...dan mungkin tak akan pernah jadi haha
BalasHapusjadi inget masid aung Praya. dari zaman saya TK sampai sekarang belum selesai-selesai juga. entahlah? ? ?
Hapus